Data Teleskop Luar Angkasa Kepler NASA memecahkan misteri planet ekstrasurya?

Data Teleskop Luar Angkasa Kepler NASA memecahkan misteri planet ekstrasurya?

Road.co.id

Pensiunan Teleskop Luar Angkasa Kepler milik NASA, yang dirancang untuk mempelajari Galaksi Bima Sakti dan mencari exoplanet dapat membantu para peneliti mengungkap mengapa beberapa planet ini memiliki apa yang disebut dengan “kesenjangan ukuran”. Selama bertahun-tahun, lebih dari 5000 exoplanet telah ditemukan. Planet-planet ini memiliki ukuran dan massa yang berbeda-beda karena ada pula yang lebih masif daripada Bumi. Kini, para ilmuwan mungkin telah menemukan alasan mengapa ukuran planet ekstrasurya menyusut. Ketahui apa yang dikatakan para ahli tentang fenomena tersebut.

Mengapa planet ekstrasurya menyusut?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Astronomical Journal, data pensiunan Kepler Space Telescope milik NASA mengungkapkan bahwa ukuran exoplanet ini mungkin menyusut karena hilangnya atmosfer planet tersebut. Jessie Christiansen, ilmuwan peneliti di Caltech/IPAC dan penulis utama studi tersebut mengatakan, “Ada sesuatu yang menghalangi planet untuk mencapai dan/atau tetap berada pada ukuran ini.”

Para peneliti mempelajari gugus bintang berumur 600 hingga 800 juta tahun yang ditemukan dari misi K2 NASA. Studi tersebut mengungkapkan bahwa frekuensi sub-Neptunus muda dan panas memiliki struktur yang sama dengan Neptunus. Kini, inti sub-Neptunus mungkin menyebabkan hilangnya massa yang mengarah ke celah di eksoplanet.

Para ilmuwan juga menduga bahwa fotoevaporasi mungkin menjadi penyebab lain hilangnya atmosfer. fotoevaporasi terjadi ketika radiasi intens yang dipancarkan bintang mengekstraksi atmosfer planet. Fenomena ini hanya terjadi pada planet-planet muda yang berumur 100 juta tahun pertama keberadaannya. Para ilmuwan berharap untuk mempelajari lebih banyak exoplanet serupa di cluster lain untuk mengkonfirmasi teori di balik hilangnya atmosfer dan kesenjangan ukuran exoplanet.

Tentang Teleskop Luar Angkasa Kepler

Ini adalah teleskop luar angkasa yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 2009 untuk menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang lain di luar tata surya kita. Teleskop tersebut berhenti berfungsi pada November 2018, namun menemukan ribuan planet. Selanjutnya misi tersebut diperluas dengan diberi nama K2. NASA melaporkan bahwa ini adalah “misi pertama untuk mendeteksi planet seukuran Bumi di zona layak huni bintangnya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like