Gambar AI dari wajah berkulit putih kini menjadi ‘sangat nyata’: belajar

Gambar AI dari wajah berkulit putih kini menjadi ‘sangat nyata’: belajar

Road.co.id

Gambar wajah yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) kini dapat terlihat lebih nyata dibandingkan gambar orang sungguhan — asalkan berwarna putih, menurut sebuah penelitian pada hari Senin.

AI sekarang sangat pandai dalam menggambarkan orang kulit putih sehingga gambarnya menjadi “sangat nyata”, kata laporan di jurnal Psychological Science.

Namun AI cenderung menggambarkan orang-orang dari etnis lain dengan ciri-ciri berkulit putih karena data yang digunakan untuk melatih algoritme bersifat bias, kata penulis utama Amy Dawel dari Australian National University (ANU).

Kami sekarang ada di WhatsApp. Klik untuk bergabung.

“Jika wajah AI yang berkulit putih secara konsisten dianggap lebih realistis, teknologi ini dapat menimbulkan implikasi serius bagi orang kulit berwarna yang pada akhirnya memperkuat bias rasial di dunia maya,” katanya.

Para penulis mengatakan sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang hiper-realisme AI saat ini untuk menghindari misinformasi dan penipuan online.

Para peneliti menggunakan 200 gambar – 100 gambar buatan AI dan 100 gambar asli manusia – dan menanyakan kepada 124 peserta mana yang merupakan AI dan mana yang asli.

Dari lima wajah yang paling sering diidentifikasi sebagai manusia, empat di antaranya adalah AI. Dari lima teratas yang dinilai sebagai AI, empat di antaranya adalah manusia.

Para peneliti melakukan percobaan lain untuk mencoba memahami mengapa hal ini terjadi, dengan meminta lebih dari 600 orang menilai berbagai kualitas gambar – daya tarik, keakraban, kualitas gambar.

Perbedaan yang jelas antara AI dan gambar nyata tetap ada, kata para peneliti, namun para peserta salah menafsirkan detailnya atau melewatkannya sama sekali.

Misalnya, peserta cenderung menilai wajah sebagai wajah manusia jika wajah tersebut lebih proporsional, kurang mudah diingat, dan lebih familiar — namun kualitas ini lebih menonjol pada gambar AI.

Para peneliti menggunakan data berdasarkan persepsi tersebut untuk memprogram model yang mampu mengidentifikasi lebih dari 90 persen wajah secara akurat.

“Namun, kita tidak bisa terlalu lama mengandalkan isyarat fisik ini,” kata Dawael.

“Teknologi AI berkembang begitu pesat sehingga perbedaan antara AI dan wajah manusia mungkin akan segera hilang.”

Satu hal lagi! HT Tech sekarang ada di Saluran WhatsApp! Ikuti kami dengan mengklik link tersebut agar Anda tidak ketinggalan update apapun dari dunia teknologi. Klik Di Sini untuk bergabung sekarang!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like