Teleskop Luar Angkasa James Webb baru saja mengungkap misteri hilangnya neon, kata NASA
Dalam sebuah penemuan yang inovatif, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengamati transformasi signifikan pada piringan pembentuk planet, menyoroti sifat sementara dari pembibitan kosmik ini. NASA mengatakan bahwa tidak seperti pengamatan tradisional yang menangkap piringan planet sebagai gambaran statis dalam rentang waktu yang luas, Teleskop James Webb telah menawarkan gambaran dinamis mengenai evolusi salah satu piringan tersebut.
Teka-teki Neon Terungkap
Pada tahun 2008, para peneliti yang dipimpin oleh Catherine Espaillat, yang saat itu berada di Universitas Michigan dan sekarang di Universitas Boston, mendeteksi garis emisi inframerah khas yang terkait dengan neon terionisasi ganda ([Ne III]) di piringan pembentuk planet yang mengelilingi bintang muda SZ Chamaeleontis (SZ Cha) menggunakan Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA, Space.com melaporkan.
Awalnya dianggap anomali, kehadiran [Ne III] menunjukkan pergeseran dari pemboman radiasi sinar-X yang biasa dialami oleh piringan tersebut. Sebaliknya, radiasi ultraviolet ekstrim (EUV) tampaknya mendominasi sistem SZ Cha, menunjukkan disintegrasi piringan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan sinar-X, kata Space.com.
Namun, observasi lanjutan pada tahun 2023 menggunakan Instrumen Inframerah Tengah (MIRI) Teleskop Webb mengungkap perkembangan yang mengejutkan. Neon terionisasi ganda telah berkurang secara signifikan, menandakan peralihan kembali ke radiasi sinar-X sebagai kekuatan utama dalam sistem SZ Cha. Penemuan ini menantang asumsi sebelumnya mengenai jangka waktu pembentukan planet sebelum piringan kelahirannya menghilang.
“Dalam model komputer pada sistem yang sedang berkembang, radiasi ultraviolet ekstrem memungkinkan pembentukan planet selama satu juta tahun lebih lama dibandingkan jika penguapan sebagian besar disebabkan oleh sinar-X,” jelas Thanawuth Thanatibodee dari Universitas Boston.
Pengungkapan ini dapat membentuk kembali pemahaman kita tentang masa kritis di mana planet-planet terbentuk sebelum piringan induknya lenyap.
Pengamatan komplementer di darat menggunakan spektrometer CHIRON mengungkapkan emisi hidrogen-alfa “pergeseran biru” yang terkait dengan sistem SZ Cha. Pergeseran ini menunjukkan adanya angin bintang, kemungkinan bervariasi, yang berasal dari bintang dan mempengaruhi dinamika radiasi di piringan pembentuk planet di sekitarnya.
Ketika para ilmuwan merencanakan penyelidikan lebih lanjut dengan Teleskop James Webb dan observatorium lain yang mencakup spektrum elektromagnetik, sistem SZ Cha memegang kunci untuk mengungkap interaksi kompleks antara angin bintang, radiasi, dan umur piringan pembentuk planet.