Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA menangkap galaksi ‘remaja’ jauh
Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA memiliki kemampuan untuk memasuki ruang angkasa dan menemukan galaksi baru, objek luar angkasa, dan fenomena lainnya. Studi terbarunya mengejutkan para astronom karena mampu menangkap sejumlah galaksi muda beserta unsur-unsur beratnya. Cahaya galaksi-galaksi ini akhirnya mencapai instrumen NASA setelah melakukan perjalanan selama miliaran tahun dan kini para peneliti dapat melakukan studi lebih lanjut tentang galaksi-galaksi tersebut. Lihatlah apa yang ditemukan para peneliti dengan mempelajari gambar yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb. Teleskop ini memiliki kemampuan unik untuk melihat jauh ke masa lalu, hampir mendekati peristiwa Big Bang. Teleskop Hubble tidak memiliki kemampuan tersebut hanya karena usianya yang sudah cukup tua dan parkir di orbit Bumi.
Temuan Teleskop Luar Angkasa James Webb
Menurut laporan Space.com, galaksi-galaksi remaja yang baru ditemukan ini terbentuk dua hingga tiga miliar tahun setelah Big Bang. Tim astrofisikawan Universitas Northwestern menemukan bahwa galaksi-galaksi ini lebih panas dari perkiraan dan juga mengandung unsur-unsur berat. Studi-studi ini ditemukan dengan bantuan Survei Evolusi Kimia yang Dibatasi menggunakan Garis Terionisasi di Antarbintang Aurorae (CECILIA).
Peneliti fokus pada 33 galaksi terdekat dan mengumpulkan data dalam durasi 30 jam. Untuk informasi dan pemahaman lebih lanjut, mereka mengumpulkan panjang gelombang dari 23 galaksi yang dipilih untuk mengetahui suhu rata-rata, keberadaan unsur-unsur tertentu, karakteristiknya, komposisinya, dan banyak lagi. Allison Strom, penulis utama studi tersebut dan asisten profesor fisika dan astronomi di Northwestern University mengatakan, “Hal ini menghilangkan detail masing-masing galaksi tetapi memberi kita gambaran yang lebih baik tentang galaksi rata-rata. Ini juga memungkinkan kita melihat fitur yang lebih redup.”
Sesuai laporan, galaksi-galaksi ini mengandung delapan unsur: Hidrogen, helium, nitrogen, oksigen, silikon, belerang, argon, dan nikel. Namun, beberapa galaksi yang mengandung nikel adalah sesuatu yang tidak biasa bagi para peneliti karena tidak ada galaksi yang lebih tua yang mengandung unsur-unsur tersebut. Storm menunjukkan bahwa kehadiran nikel mungkin mengarah pada sesuatu yang unik tentang bintang-bintang yang ada di galaksi. Selain itu, suhu tinggi di galaksi-galaksi ini juga tidak biasa dan mungkin disebabkan oleh perbedaan kimia DNA. Studi lebih lanjut tentang galaksi-galaksi ini akan membantu para peneliti untuk mengetahui lebih banyak tentang komposisi dan karakteristik uniknya.